animasi blog

Senin, 08 Oktober 2012

Kinky Boots


Nama Kelompok :

KINKY BOOTS
Sinopsis :
Film ini menceritakan tentang suatu pabrik sepatu pria yang hampir bangkrut yang  terjadi pada diri Charlie Price, setelah ayahnya meninggal dia baru menyadari bahwa pabriknya dalam keadaan yang hampir bangkrut. Charlie terpaksa memecat beberapa karyawannya, karena ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan lagi. Charlie hanya bisa mengatakan “ini semua salahku, apa yang harus aku lakukan?”, seolah-olah tidak ada usaha sedikitpun untuk melakukan perbaikan. Maka, ada salah seorang karyawannya yang melakukan protes padanya dan hal ini memicu Charlie untuk berpikir keras menyelamatkan pabrik warisan ayahnya “Price & Son”. Charlie akhirnya bertemu dengan seorang waria bernama Lola (Simon) dan mendapatkan ide untuk membuat sepatu khusus waria dan menjadikan Lola sebagai designernya. Hal ini dikarenakan ia melihat pangsa pasar para waria sangat terbuka lebar. Penerimaan Lola bekerja di pabriknya menimbulkan pro-kontra di dalam perusahaan itu sendiri dan akhirnya untuk mengenalkan produk sepatu khusus waria tersebut maka Charlie membawa semua hasil rancangannya ke Milan karena Milan adalah pusat mode dunia. Charlie bekerja keras agar produk yang dibuatnya terkenal di Milan, yang membuat ia dan karyawannya salah paham dan mereka pun akhirnya mengerti karena mereka mengetahui Charlie benar-benar ingin agar produk yang dipasarkannya sukses dan pabriknya tidak bangkrut. Kerja keras membuat hubungan ia dan tunangannya tidak harmonis dan putus karena tunangannya selingkuh. Ketka di Milan, Lola dan tim penarinya tidak hadir dan membuat semuanya berada di luar kendali. Sebagai pengganti Lola, Charlie maju sebagai model dan membuat hal konyol dan pada saat itu penolong yang diharpkannya menolong datang di saat yang tak terduga. Hal yang patut dicontoh ialah Charlie mampu berubah dari sikap yang acuh tak acuh pada pekerjaan yang diwariskan ayahnya berubah menjadi orang yang cekatan. Berubah dari pria yang diremehkan pegawainya menjadi atasan yang dihormati pegawainya dan tentang pendekatan Lola maupun Charlie memperlakukan pegawai  dan orang lain adalah hal yang patut dicontoh, karena tanpa ada pegawai, maka pabrik tidak bisa berjalan. Film ini memberi inspirasi bagi semua orang untuk tidak menyerah pada setiap keadaan meskipun keadaan itu sangat sulit.

Pembahasan :
Menurut Teori Gestalt
Fokus riset Gestalt adalah pengalaman persepsi. Ada 4 asumsi dasar dari perspektif Gestalt :
1.Yang harus dipelajari adalah perilaku molar bukan perilaku molecular.
2.Organisme merespon stimuli yang tersegregasi bukan stimuli spesifik.
3.Lingkungan behavioral adalah realitas subjek.
4.Organisasi lingkungan sensoris adalah interaksi dinamis dari kekuatan-kekutan di dalam struktur yang mempengaruhi persepsi individu.
Kaitan teori Gestalt dengan film Kinky Boots adalah Charlie sebagai peran utama di film ini bertemu dengan Lola yang dapat mengubah hidupnya. Pada saat ia bertemu Lola ia tidak serta merta menggangapt Lola seorang waria yang akan membuat masalah dalam hidupnya namun ia lebih melihat secara keseluruhan dimana ada peluang yang bisa ia ambil dari kebutuhan Lola yaitu sepatu wanita dengan ukuran pria (perilaku molar). Charlie tidak memandang Lola hanya sebagai waria namun ia melihat potensi Lola dan mau mempekerjakan Lola untuk membantu ia membangkitkan pabriknya kembali (stimuli tersegregasi). Kemudian Charlie berani memasarkan produknya ke Milan walaupun para pegawainya merasa curiga dan ia tetap tidak malu untuk berteman dengan Lola walaupun di pabrik banyak sekali persepsi karyawan yang pro dan kontra terhadap tindakan Charlie (persepsi individu).

Koneksionisme Edward Thorndike
Teori koneksionisme Thorndike berbeda dengan teori pengkondisian klasik dimana Thorndike tertarik dengan proses mental (mendesain eksperimen untuk meneliti proses pemikiran binatang) dan ia juga meneliti perilaku mandiri atau sukarela.
Hukum belajar berdasarkan asumsi tersebut Thorndike :
1.Law of effect (keadaan yang memuaskan setelah respons akan memperkuat koneksi antara stimulus dan perilaku yang tepat dan sebaliknya).
2.Law of exercise (repetisi dari pengalaman akan meningkatkan peluang respon yang benar).
3.Law of readiness (kondisi yang mengatur keadaan disebut “memuaskan” atau “menjengkelkan”)
Kaitannya dengan Film “Kinky Boots” adalah Charlie sebagai pewaris toko sepatu pada mulanya merasa putus asa dan tidak tau apa-apa untuk menjalankan pabrik sepatu prianya namun ketika ia bertemu dengan Lola dan meliihat sepatunya maka ia mendapatkan ide untuk membuat sepatu itu karena ia melihat Lola kesakitan saat memakai sepatu wanita . Law of effect disini ditunjukkan pada saat Charlie merasa bahwa jika ia dapat mensupply sepatu untuk waria maka akan ada banyak waria yang akan merasa puas dan dapat menjadi konsumennya. Law of exercise ditunjukkan pada saat Charlie membuat sepatu waria pertamanya dan ternyata Lola merasa tidak puas sehingga ia meminta kepada Lola untuk mendesain sepatu yang baik dan Charlie juga berusaha berulang kali untuk menciptakan sepatu waria yang sempurna. Law of readiness terjadi pada saat Charlie memutuskan untuk memperkenalkan sepatu waria buatannya di Milan dimana ia tahu bahwa sepatu tersebut dapat menarik perhatian pasar disana dan ia juga menyadari banyak pegawainya yang mencurigai dia namun ia dapat mengatur keadaan tersebut dan sukses untuk memasarkan sepatunya.

1 komentar:

  1. The best casino games for Android and iOS
    At Mega Casino, we have the best and most exciting table games 제주 출장안마 online. Our mobile casino games 계룡 출장샵 are 서산 출장마사지 designed for a 고양 출장안마 wide range of online players to 제주도 출장마사지 enjoy.

    BalasHapus