Dalam kegiatan mengajar, kita membutuhkan seni dan ilmu untuk memberikan pemahaman atas bahan ajar kepada para peserta yang di didik, bisa juga dengan media tertentu. Seni dalam mengajar hanya terlihat ketika interaksi pembelajaran berlangsung. Ilmu mengajar dapat dipelajari dimana pun, kapan pun, baik individual, kelompok maupun lembaga.
Pembelajaran adalah seni kerjasama, pembelajaran selalu melibatkan hubungan antara pikiran seseorang atau sekelompok orang. Hubungan yang dimaksudkan adalah hubungan dua arah, misalnya guru memberikan dan siswa menerima bantuan dan bimbingan. Guru memfasilitasi peluang belajar, menata lingkungan edukatif, membangun keaktifan belajar, memotivasi belajar, dan menangkap pikiran dan hati. Siswa adalah "subjek didik" yaitu mereka yang menerima dan mengikuti disiplin yang ditentukan oleh guru untuk pengembangan pikirannya. Ini tidak berarti murid pasif, melainkan aktif.
Banyak orang mengatakan bahwa mengajar adalah ilmu. Bagi mereka, kegiatan belajar harus berbasis dan dipandu oleh ilmu, menekankan aspek ilmiah dalam kegiatan pengajaran dan berfokus pada cara-cara melakukan sistemasi komunikasi antara guru dan siswa. Banyak juga orang yang mengatakan bahwa mengajar adalah seni. Mereka berpendapat bahwa mengajar sebenarnya melibatkan intuisi, improvisasi, dan ekspresi. Mengajar melibatkan penilaian artistik yang bergantung pada ilmu pengetahuan. Sangat mungkin cara terbaik untuk berpikir tentang mengajar adalah tidak menyebutnya sebagai seni atau ilmu, melainkan profesi. Mengajar merupakan panggilan profesi bagi guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar