a. Sebagai Kerangka riset
--> Pengalaman saya ketika saya duduk di baris kursi paling depan dan duduk di kursi paling belakang, dimana saya melihat respon dosen ketika presentasi. Apakah dosen lebih sering bertanya pada orang-orang yang duduk di kursi barisan paling depan ataukah dosen lebih sering bertanya pada dosen yang duduk pada kursi bagian belakang.
b. Memberikan kerangka organisasi untuk item-item informasi (positif reinforcement- negatif reinforcement)
--> Pengalaman saya ketika saya masih kecil, saya lebih bisa menangkap pengajaran ketika diberi suatu iming-iming, seperti misalnya kalau nanti rangking 1 akan mendapat hadiah, sedangkan pada adik saya, dia lebih bisa menangkap pengajaran itu jika diancam misalnya kalau kamu tidak mendapat rangking 10 besar, kamu akan dihukum.
c. Mengidentifikasi sifat dari peristiwa yang kompleks
--> Ketika masih SD saya bisa dikatakan anak yang susah sekali menghafal perkalian namun saat saya les, guru terus menerus menyuruh menghafal perkalian disetiap selesai les, sehingga saya akhirnya mampu menghafal perkalian tersebut.
d. Mereorganisasi pengalaman sebelumnya
--> Ketika saya sedang training kerja, saya mendapatkan gaji yang tetap sehingga saya tidak begitu termotivasi. Lalu sekarang saya sudah menjadi pekerja tetap, gaji yang saya dapatkan pun tergantung pada seberapa sering saya tampil dipanggung dan berapa jam saya mengajar, murid yang saya ajar ada berapa orang. Berarti hal ini menjelaskan perkembangan dari teori Skinner tentang reinforcement schedule.
e. Bertindak sebagai penjelasan kerja dari peristiwa
--> Ketika saya belajar tentang teori belajar Skinner, saya mengerti apa beda punishment dengan reinforcement negatif.
2. Kaitan pengalaman dengan perspektif psikologis
Kalau dari semua pengalaman dihubungkan dengan perspektif psikologis, saya menghubungkannya dengan perspektif behavioris, karena dari pengalaman-pengalaman saya, saya mengambil teori dari Skinner dimana adanya penguatan-penguatan, adanya pembelajaran operan dan adanya reinforcement schedule.
--> Ketika masih SD saya bisa dikatakan anak yang susah sekali menghafal perkalian namun saat saya les, guru terus menerus menyuruh menghafal perkalian disetiap selesai les, sehingga saya akhirnya mampu menghafal perkalian tersebut.
d. Mereorganisasi pengalaman sebelumnya
--> Ketika saya sedang training kerja, saya mendapatkan gaji yang tetap sehingga saya tidak begitu termotivasi. Lalu sekarang saya sudah menjadi pekerja tetap, gaji yang saya dapatkan pun tergantung pada seberapa sering saya tampil dipanggung dan berapa jam saya mengajar, murid yang saya ajar ada berapa orang. Berarti hal ini menjelaskan perkembangan dari teori Skinner tentang reinforcement schedule.
e. Bertindak sebagai penjelasan kerja dari peristiwa
--> Ketika saya belajar tentang teori belajar Skinner, saya mengerti apa beda punishment dengan reinforcement negatif.
2. Kaitan pengalaman dengan perspektif psikologis
Kalau dari semua pengalaman dihubungkan dengan perspektif psikologis, saya menghubungkannya dengan perspektif behavioris, karena dari pengalaman-pengalaman saya, saya mengambil teori dari Skinner dimana adanya penguatan-penguatan, adanya pembelajaran operan dan adanya reinforcement schedule.